Monday 06-10-2025

Menolak Provokasi, Memuliakan Petani, Makna Sejati Hari Tani Nasional 2025

  • Created Sep 24 2025
  • / 95 Read

Menolak Provokasi, Memuliakan Petani, Makna Sejati Hari Tani Nasional 2025

Hari Tani Nasional 2025 menjadi momen penting untuk merefleksikan perjalanan panjang reforma agraria dan pembangunan sektor pertanian di Indonesia. Pemerintah bersama para petani terus berupaya memperkuat ketahanan pangan melalui redistribusi lahan, legalisasi aset tanah, akses permodalan, pupuk bersubsidi, hingga pembangunan infrastruktur pertanian. Upaya ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menghadirkan perubahan nyata dalam kesejahteraan petani sebagai pilar utama ekonomi bangsa.

Lebih dari enam dekade sejak dicanangkannya reforma agraria, berbagai program nyata telah dilaksanakan. Mulai dari pemberian sertifikat tanah, penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pembangunan irigasi, hingga akses teknologi modern yang memudahkan petani mengelola lahan. Kebijakan tersebut membuktikan bahwa pemerintah tidak tinggal diam, melainkan konsisten memperjuangkan nasib petani agar mampu bersaing di tengah dinamika global dan menjaga kedaulatan pangan nasional.

Momentum Hari Tani seharusnya menjadi ajang syukur dan apresiasi atas kontribusi petani, bukan malah dijadikan alasan untuk melakukan aksi provokatif. Aksi-aksi semacam itu justru berpotensi merugikan petani sendiri karena mengaburkan tujuan mulia reforma agraria. Refleksi yang sehat seharusnya diwujudkan dalam bentuk dialog, kerja sama, dan gotong royong demi memperkuat posisi petani sebagai mitra strategis pembangunan bangsa.

Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Tani Merdeka Indonesia pun menyatakan sikap tegas menolak segala bentuk provokasi, adu domba, dan upaya memecah belah persatuan masyarakat. Wakil Ketua Umum DPN Tani Merdeka Indonesia, Marcellus Hakeng Jayawibawa, menegaskan bahwa petani harus dilindungi dari kepentingan politik sesaat. “Kami percaya sepenuhnya bahwa Presiden Prabowo Subianto akan terus membela masyarakat kecil atau wong cilik, dan setiap kebijakannya akan selalu berpihak kepada rakyat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Marcellus Hakeng mengimbau seluruh elemen masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin memicu tindakan anarkis. Menurutnya, menjaga stabilitas dan ketenangan lebih bermanfaat bagi petani daripada aksi-aksi yang menimbulkan kericuhan. Keamanan dan ketertiban adalah prasyarat penting agar kebijakan pertanian bisa berjalan optimal dan memberikan hasil maksimal.

Memaknai Hari Tani tanpa demo dan provokasi berarti menempatkan petani dalam posisi terhormat, bukan sebagai alat politik. Petani adalah mitra utama pembangunan bangsa yang layak mendapatkan penghargaan, perhatian, dan dukungan penuh dari semua pihak. Dengan menjaga ruang refleksi yang damai, Hari Tani dapat menjadi wadah untuk menyalurkan aspirasi secara konstruktif dan menghadirkan solusi nyata atas tantangan yang dihadapi sektor pertanian.

Selain itu, Hari Tani juga menjadi pengingat pentingnya keberlanjutan program reforma agraria. Petani membutuhkan kepastian akses lahan, pasar yang stabil, harga komoditas yang adil, serta dukungan teknologi pertanian yang berkesinambungan. Dengan langkah-langkah itu, Indonesia tidak hanya mampu mencapai swasembada pangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan jutaan keluarga petani di seluruh pelosok negeri.

Akhirnya, Hari Tani Nasional 2025 bukan hanya peringatan simbolis, melainkan seruan nyata untuk terus memperjuangkan kesejahteraan petani. Dengan menolak provokasi, mengedepankan persatuan, dan memperkuat dialog konstruktif, petani Indonesia akan semakin tegak sebagai tulang punggung bangsa dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat pangan dan berdaya saing global.

Share News


For Add Product Review,You Need To Login First